Sebuah pengalaman yang sangat baru bagi saya ketika menjalani residensi ini. Mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan proyek-proyek kesenian dari ide-ide sendiri tanpa harus diganggu dengan persoalan bagaimana harus membiayai proyek-proyek tersebut. Suatu persoalan yang selama ini membebani saya ketika ingin berkarya hilang sama sekali, dan saya tidak perlu lagi khawatir untuk merealisasikan ide-ide yang saya inginkan. Sungguh, dalam seminggu pertama berada di Jogja, saya larut dalam euforia yang membebaskan pikiran-pikiran saya untuk menjelajahi ide-ide karya visual yang saya amati.
Dari beberapa kali berkunjung ke Jogja sampai pada masa saya menjalani program Landing Soon #3 ini, bagi saya Jogja adalah tempat dimana saya mendapatkan banyak hal yang dapat membangkitkan gairah untuk berkesenian. Semua tanda yang saya tangkap mulai dari karya-karya di galeri-galeri, mural-mural di tembok jalanan, sampai rambu-rambu lalu lintas pun seolah-olah berbicara mengungkapkan gagasan-gagasannya. Semuanya tergambar dalam benak saya. Sensani seperti inilah yang tidak saya rasakan di kota-kota lain.
Setelah saya berada di Jogja untuk menjalankan program residensi ini, ada satu pertanyaan yang selalu mengganggu pikiran saya, yaitu: "Apakah saya seniman"? Memang selama ini saya sering melakukan aktifitas kesenian. Asal saya senang melakukannya dan pesan-pesan saya tersampaikan kepada orang lain lewat karya, itu sudah cukup bagi saya. Namun saya tidak pernah peduli dengan status saya. Karena, bagi saya seniman itu adalah orang yang konsisten dan menjiwai seni, tidak hanya dalam karya-karyanya tetapi juga dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti halnya seorang ustad yang mengerti benar tentang agama dan dapat menularkan nilai-nilai religi kepada sesamanya atau seorang ilmuwan yang dengan kecerdasanya mencurahkan tenaga dan waktunya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta manfaatnya untuk kepentingan umat manusia. Sedangkan saya tidak pernah membayangkan akan eksistensi saya dalam berkesenian. Mungkin jika ada yang bertanya: "Apakah kamu seniman"?, lalu saya akan menjawab: "Saya bukan seniman, saya hanyalah seorang teman".
1 comments:
selamat berproses teman
Post a Comment