Foto-foto ini diambil sebelum para pemain ketoprak tampil dalam sebuah pertunjukan di salah satu dusun di Bantul, Yogyakarta.
Sunday, November 18, 2007
Potret Pemain Ketoprak
Posted by SAmaDEngandeWA at 8:16 PM 5 comments
Labels: short project
Wednesday, November 7, 2007
Me and Mirrors (Self-Portrait on Mirrors)
Ketika menemui bayangan saya dalam pantulan cermin, saya sering merasakan seolah-olah melihat sebuah dimensi yang asing. Lalu saya akan bertanya pada diri saya sendiri; Apakah benar itu saya?, Siapakah sebenarnya saya? Dialog-dialog semacam itu sering menjadi renungan ketika saya berhadapan dengan bayangan saya sendiri. Dialog yang mempertanyakan sebuah diri, pada sebuah identitas, yaitu saya.
Posted by SAmaDEngandeWA at 11:12 PM 1 comments
Labels: me and mirrors
Tuesday, November 6, 2007
Dinding-Dinding Keluh Kesah
Foto-foto ini adalah coretan-coretan yang berasal dari dinding-dinding sebuah menara mercu suar di Socah, Kecamatan Kamal, Madura.
Posted by SAmaDEngandeWA at 12:27 AM 2 comments
Labels: short project
latest works of spinning camera
Posted by SAmaDEngandeWA at 12:11 AM 0 comments
Labels: spinning camera
Tuesday, October 16, 2007
Pemudik Roda Dua
Lalu lintas saat itu cukup padat. Para pemudiklah yang memadati sepanjang jalan, karena saat itu adalah hari kedua setelah hari raya. Perhatian saya tidak pernah lepas dari para pengendara sepeda motor yang melintas di samping kiri dan kanan mobil kami. Mereka tiada habisnya. Hampir selalu ada di sepanjang jalan yang saya lalui dalam perjalanan. Saya teringat laporan di televisi dan surat kabar bahwa pemudik dengan sepeda motor tahun ini jumlahnya memang meningkat. Dan ternyata memang benar. Selama perjalanan itu, saya memotret pemudik-pemudik tersebut dari dalam mobil.
Walaupun saya berada di dalam mobil ber-AC, tapi saat mengamati para pemudik tersebut seakan-akan saya juga merasakan teriknya matahari yang sedang berada tepat di atas kepala. Ya, saya dulu juga pernah mengalami seperti itu biarpun hanya tiga jam perjalanan. Mudik bersepeda motor. Selain kepanasan, asap kendaraan yang berterbangan bebas di jalanan juga pasti mampir masuk paru-paru. Tidak jarang punggung dan pergelangan tangan terasa pegal-pegal, pantat terasa panas, atau bahkan pusing kepala. Tapi keluhan-keluhan seperti itu tidak terasa ketika sedang ngebut memacu adrenalin dan ketika menyadari bahwa banyak pengendara lain juga merasakan hal yang sama.
Para pemudik tersebut tampak serupa dengan penanda-penanda yang melekat pada dirinya, sehingga memudahkan identifikasi siapa mereka. Helm berkaca hitam atau kacamata, masker di wajah, jaket atau pakaian berlengan panjang untuk mencegah dinginnya malam dan sengatan matahari di waktu siang, tas besar atau bawaan yang banyak, tidak jarang anak mereka yang masih kecil pun ikut serta. Ada juga beberapa pengendara sepeda motor yang tidak benar-benar mudik. Mereka hanya berkunjung ke tempat saudara di kampung sebelah yang tidak jauh dari rumahnya. 'Pemudik' ini biasanya berpakaian lebih rapi dan tidak membawa banyak bawaan. Mereka memakai 'busana sopan' yang terkesan sedikit formal untuk menjaga kesopanan ketika bertamu. Batik, setelan baju muslim, peci/kopiah, jilbab, beberapa tidak memakai helm ketika berkendara.
Posted by SAmaDEngandeWA at 2:42 PM 1 comments
Labels: short project
Friday, June 22, 2007
Phenakistoscope
Posted by SAmaDEngandeWA at 7:00 PM 2 comments
Labels: residensi
Workshop Membuat Phenakistoscope
Hari ini di studio kedatangan tamu-tamu cilik dari sekolah TK ECCD yang mengikuti Workshop Membuat Phenakistoscope. Mereka cukup senang bisa membuat sendiri mainan berputarnya. Mewarnai gambar-gambar yang sudah disediakan, memotong, dan menempelkan pada piringan karton kosong yang sudah ditandai dengan nomor-nomor sesuai urutan gambarnya. Lalu, mereka mencoba melihat hasil dari karya animasi sederhana tersebut di depan cermin. Senyum kecil merekah saat mengetahui gambar2 tersebut terlihat bergerak ketika berputar.
Posted by SAmaDEngandeWA at 5:51 PM 3 comments
Labels: residensi
Thursday, June 21, 2007
"Lunch?"
Yah, kata-kata itu yang selalu saya tunggu ketika sudah tiba waktu makan siang. Dan Gerard Holthuis lah, seniman residensi dari Belanda, yang mengajak saya. Hampir setiap siang, ketika sama-sama sedang berada di studio, kami menyempatkan untuk makan dengan mencoba menu masakan di beberapa warung yang berbeda. Dalam referensi kami sudah ada beberapa warung yang masakannya cocok di lidah, seperti warung 33, Bu Mur, Handayani, dan Soto Ayam Jawa Timur. Sejauh yang saya tau, Gerard memang Indonesian Food Lover sejati...
Posted by SAmaDEngandeWA at 3:33 AM 1 comments
Labels: residensi
Friday, June 15, 2007
Mas Muji
Posted by SAmaDEngandeWA at 1:33 AM 0 comments
Labels: residensi
Thursday, June 14, 2007
Lingkaran-lingkaran Misterius Kamera Berputar
Dari awal saya memang ingin mencoba bereksperimen dengan hal-hal yang sifatnya berputar dengan menggunakan teknik-teknik fotografi. Lalu muncul ide untuk membuat kamera yang berputar, bukan berputar secara horizontal seperti membuat foto panorama yang bersambung, tapi secara vertikal layaknya gatling gun, senapan mesin berputar yang digunakan dalam Perang Dunia I. Seperti halnya gatling gun yang menggunakan tripod sebagai penyokong beratnya, kamera juga menggunakan tripod sebagai penyangganya. Tripod itulah yang akan saya rekayasa supaya dapat memutar kamera. Tapi, parahnya saya tidak punya gambaran bagaimana jadinya nanti foto-foto yang dihasilkan dengan teknik tersebut.
Tidak mudah bagi saya untuk memesan alat tambahan pada tripod untuk memutar kamera. Butuh waktu sebulan untuk menemukan orang yang dapat membuat alat yang sebenarnya sederhana tersebut. Akhirnya alat tersebut sanggup dikerjakan oleh Lik War, yang memiliki bengkel las di daerah Godean. Lik War sering membantu banyak seniman instalasi dalam proses kreasi karya-karyanya. Setelah seminggu memesan, akhirnya jadilah alat tersebut. Saya gembira sekali karena alat yang saya idam-idamkan telah siap dipakai. Saking senangnya, dalam seminggu setelah alat tersebut jadi, saya sudah menghabiskan 5 roll film untuk mencobanya.
gatling gun
Karena alat tersebut masih sangat sederhana dan perputarannya harus dilakukan dengan manual, maka shutter speed yang harus saya gunakan untuk memotret adalah speed lambat. Karena itu saya lebih banyak memotret lampu-lampu kota di malam hari untuk uji coba. Setelah melakukan tes untuk alat tersebut, lalu film-film negatif tersebut saya cetak. Hasilnya, tidak saya duga akan mendapatkan visual-visual yang sangat menarik. Lingkaran-lingkaran cahaya yang didapat dari lampu-lampu jalan, neon sign, banner dengan tulisan berjalan, sampai lampu-lampu kendaraan yang melintas di jalan-jalan terlihat mendominasi space foto dan sangat misterius. Dan saya cukup senang memainkan mainan baru ini...Posted by SAmaDEngandeWA at 1:13 PM 2 comments
Labels: residensi