Friday, June 15, 2007

Mas Muji



Saya dikenalkan kepada seorang penari bernama Mujiyana oleh Mas Bondan Nusantara. Mas Bondan dan Mas Muji adalah penggiat kesenian tari tradisional yang aktif menjalankan kegiatan pemberdayaan kesenian rakyat kepada masyarakat di daerah-daerah. Dari perkenalan itu saya memutuskan untuk memanggilnya "Mas". Bukannya bermaksud tidak sopan memanggil seseorang yang jauh lebih tua dengan panggilan mas, tapi karena alasan agar lebih dekat dan sedikit mengurangi pakewuh.
Setelah beberapa kali bertemu, akhirnya saya berkesempatan untuk berkunjung ke rumah Mas Muji yang terletak di desa Kretek, Parangtritis. Saya ditemani oleh Anto, yang dengan sukarela membantu saya berproses dalam program residensi ini. Rumah Mas Muji yang sederhana bertembok anyaman bambu. Anyaman bambu tersebut menggantikan tembok bata yang sudah roboh akibat gempa pada tahun 2006. Meski hidup sederhana, Mas Muji cukup berbahagia dengan ditemani istri dan ketiga anaknya.



Dari obrolan dengan Mas Muji hari itu, saya mendapatkan berbagai cerita yang pernah dialaminya dalam menjalani proses berkesenian. Sejak kecil beliau sudah tertarik dengan seni tari. Kelas 4 SD beliau sudah mengenal tari. Lalu minatnya untuk mendalami seni tari berlanjut ketika memasuki Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI). Sampai akhirnya beliau kuliah di Istitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan studi di Jurusan Seni Tari. Mas Muji menikah ketika menjalani masa-masa kuliah. Setelah lulus kuliah beliau benar-benar berprofesi sebagai penari. Beliau sudah 20 tahun menjadi penari Ramayana di Candi Prambanan dan memerankan tokoh Rahwana dalam pementasan tari tersebut. (bersambung...)

0 comments: